Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan utuh. Pada tanggal 28 Nopember 1948 terbentuk sub Teritorial VII yang merupakan salah satu Kesatuan Komando di Sumatera Utara, Mako Sub Teritorium VII di Sibolga membawahi 4 Sektor keamanan, salah satunya adalah Sektor IV di Tapanuli Tengah.

    Pada tanggal 13 Desember 1949 Sub Teritorial VII (Sumatera Utara) dan Divisi - X (Aceh) yang merupakan Sub Teritorial VIII yang tidak terbentuk karena dinamika Angkatan Perang baru mencari bentuk ideal digabung menjadi satu kesatuan Komando yang diberi nama KOT (Komando Teritorial) dan KSU (Komando Sumatera Utara). Keempat sektor dilikuidasi menjadi Brigade, salahsatunya adalah Brigade Tapanuli yang bermarkas di Sibolga. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1951 terjadi pengembangan kekuatan KOT (KomandoTeritorial) dan KSU (Komando Sumatera Utara). Brigade Tapanuli berubah menjadi Brigade BP (Bantuan Pertempuran) dengan dislokasi baru di Tanah Karo (Brastagi).

    Pada tanggal 1 Desember 1953 Resimen-2/Sumatera Timur berubah menjadi Komando Resimen-2/Sumatera Timur membawahi 3 Yonif dan 6 TDM dan KMK Pematang Siantar. Sementara itu pada saat daerah Aceh dan Sumatera Tengah berdiri sendiri masing-masing menjadi satu kesatuan Komando. Markas Komando T (Teritorial) I/Bukit Barisan berada di wilayah Sumatera Tengah menjadi Kodam I/Bukit Barisan membawahi Komando Resimen Infanteri-2 (KORI-2), selanjutnya berubah menjadi Korem-A dengan markas Komando berkedudukan di Langkat yang membawahi empat Teritorial yaitu : Deli Serdang, Simalungun, Asahan dan Labuhan Batu.

    Selanjutnya sesuai kebijakan komando atas, pada tanggal 1 Juni 1962 Korem – A berubah menjadi Korem 021/ Pantai timur yang selanjutnya kedudukan Markas Komando dipindahkan dari Langkat ke Pematang Siantar. Sementara resimen berubah menjadi Brigif 7/Rimba Raya yang membawahi 3 Yonif dengan Markas Komando berkedudukan di Medan.

    Sejarah terbentuknya Kodim 0206/Dairi tidak terlepas dari proses terbentuknya Korem 023/KS yang dalam perkembangannya merupakan penyederhanaan organisasi tentara di Sumatera.

    1. Pada awal pembentukan, Kodim 0206/Dairi merupakan personel Kodim 0210/TU adalah jelmaan dari Buterpera Dairi, namun dengan adanya reorganisasi maka Buterpera Dairi dirubah menjadi Kodim 0211/Dairi dibawah naungan Korem 021/DT yang berkedudukan di Binjai.

    2. Reorganisasi TNI- AD melalui Perintah operasi Kasad No : 01 tanggal 22 September 1984, Kodam I/BB direorganisasi pada tanggal 27 April 1985, maka seiring dengan reorganisasi tersebut Kodim 0211/Dairi di Likwidasi dari Korem 021/DT ke Korem 023/KS yang berkedudukan di Sibolga .

    3. Sesuai perkembangan Organisasi TNI pada saat itu, selanjutnya pada tahun 1960, Kodim 0211/Dairi berubah menjadi Kodim 0206/Dairi di bawah pimpinan Letkol Inf EH. Sinuraya, dengan komposisi sebagai berikut :

        a. Makodim 0206/Dairi dan Unit Intel berkedudukan di Sidikalang.

        b. Koramil 01/Sumbul berkedudukan di Sumbul.

        c. Koramil 02/Sidikalang berkedudukan di Sidikalang.

        d. Koramil 03/Parongil berkedudukan di Parongil.

        e. Koramil 04/Tiga Lingga berkedudukan di Tiga Lingga.

        f. Koramil 05/Tanah Pinem berkedudukan di Kuta Buluh.

        g. Koramil 06/Kerajaan berkedudukan di Sukaramai.

        h. Koramil 07/Salak berkedudukan di Salak.